Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini Ideku Untuk Rajaban Masa Pandemi

 


Pandemi Corona yang sudah cukup lama telah menyita banyak energi. Setiap orang terpaksa melakukan pengorbanan sesuai bidang dan kompetensinya masing-masing. Tidak sedikit karyawan yang gigit jari karena di PHK, banyak juga para pedagang yang gulung tikar. Sementara anak sekolah harus dirumahkan. Bahkan kegiatan keagamaan dibatasi. Meskipun kadang ironi, satu sisi pendidikan dan keagamaan seakan "dipensiunkan", sementara pasar dan obyek wisata tidak terlalu dikekang. 

Tapi itu sudah terjadi, dan harus bagaimana lagi selain bisa menonton. Karena yang memiliki otoritas adalah pihak berwenang. Kita  sebagai rakyat biasa hanya bisa melongo. Mau bicara keras di medsos pun takut terjerat dengan UU ITE, dan pasal-pasal jeratan lainnya. Walhasil kita hanya bisa pasrah dan berdoa, "Semoga kondisi ini segera teratasi". 

Badai pasti berlalu, wabah inipun segera berkesudahan. Itu harapan kita ya, sobat. Kita sudah muak dengan kondisi abnormal ini. Ingin rasanya hidup normal kembali seperti sedia kala. Bukan new normal, apalagi tak normal. Karena kalau kondisi kembali normal maka kegiatan rutin pun akan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semesta akan berbahagia. 

Seperti halnya yang lain maka kegiatan keagamaan seperti PHBI Isra Mi'raj yang normal pun sangat dirindukan. Kaum muslimin di berbagai daerah biasanya sudah membuat perencanaan setidak-tidaknya di awal bulan Rajab besok. Proposal kegiatan mungkin sudah disiapkan dengan sebaiknya. Dan ngomong-ngomong proposal kegiatan Isra Mi'raj ini saya ingin berbagi file proposal yang pernah dibuat oleh panitia Isra Mi'raj Mesjid Al-Amin sewaktu masih digawangi oleh remaja mesjid. Untuk yang membutuhkan proposal Kegiatan Isra Mi'raj silakan klik download di bawah ini:

Lalu apakah dengan adanya wabah ini kita akan mati kutu berkegiatan? Harapan terdalam saya kita bisa membuat kreativitas. Seandainya berkerumun dalam kegiatan PHBI seperti Rajaban ini masih di larang, mungkin kita bisa membuat kegiatan yang bersifat virtual. Misalnya kita adakan musabaqah rekaman tilawah dalam bentuk video, atau kalau memungkinkan bisa berbasis live teleconference seperti via Zoom dan lain-lain. 

Namun apalah daya, karena yang memiliki kewenangan saat ini bukanlah para remaja yang bisa lebih kreatif dan inovatif maka kalau pun berkegiatan hanya terbatas di WA grup. Itupun tidak resmi seremonial, melainkan asyik-asyikan saja sambil ngopi. 

ide hanyalah akan menjadi ide kalau tanpa diwujudkan. Tapi sebuah ide pun sangat berharga karena munculnya ide berasal dari proses berpikir. Menghargai ide berarti menghargai pemikiran. Menghargai pemikiran berarti menghargai akal manusia. Dan itu sama dengan saling menghargai sesama manusia. 

Sobat semuanya. ideku hanya sebatas itu. Semoga ada manfaatnya. Jadi inilah ideku, mana idemu? Komen di bawah ya!?

Posting Komentar untuk "Ini Ideku Untuk Rajaban Masa Pandemi"