Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bom 100 Kilogram Diarahkan Penjajah, Ada Apa Dengan Masjid Al-Amin Sagarahiang?

 

Bom 100 Kilogram Diarahkan Penjajah, Ada Apa Dengan Masjid Al-Amin Sagarahiang?

Penemuan yang mengagetkan itu terjadi hari Ahad, 4 Juli 2021 lalu. Benda berukuran panjang kurang lebih 80 cm dengan berat sekitar 100 kg itu ternyata masih aktif. Akan sangat berbahaya jika tidak sigap menyikapinya. Pasalnya senjata penghancur ini memiliki daya ledak sangat tinggi.

Hal ini diketahui setelah sehari kemudian Desa Sagarahiang kedatangan Tim Gegana dari Polda Jabar. Bom dengan berat sekitar 100 kg yang ditemukan di bawah masjid Al-Amin ini dibawa ke bukit yang jauh pemukiman warga. Para warga yang dikawal Brimob menggotongnya secara manual.

Sesampainya di bukit Curug Lingga kemudian bom itu diledakkan dari jarak jauh. Meskipun teknik peledakannya menggunakan alat peredam sedemikian rupa agar tak mengagetkan warga, namun suara dentumannya tetap menggetarkan warga Sagarahiang.

Luar biasa dahsyatnya ledakan ini. Beruntung pada saat ditemukannya tidak tersentuh Beko. Kalau pemantiknya tersentuh, tak terbayang apa yang akan terjadi. Alhamdulillah, Allah SWT masih melindungi warga yang sedang bahu-membahu berjuang membangun masjid Al-Amin Sagarahiang.

Walaupun demikian, warga sebaiknya tetap waspada. Karena boleh jadi bom semacam itu jumlahnya tidak hanya satu. Konon menurut cerita orang tua dahulu bom yang gagal meledak di Sagarahiang itu kemungkinan adanya tidak hanya satu saja.

Lalu kenapa di Desa ini bisa ditemukan benda berbahaya itu? Karena Desa Sagarahiang termasuk basis perjuangan melawan penjajah. Demografi tanah yang berbukit-bukit dihiasi rimbunnya hutan,  menjadi medan strategis bagi para pejuang untuk melakukan perang gerilya.

Oleh karena itu setiap tahun di Desa ini suka ada kegiatan Napak Tilas perjuangan. Para aktivis generasi muda ingin merasakan iklim perjuangan para pendahulunya di tanah "Lautan Dewa" ini. Kegiatan mengenang sepak terjang para pejuang ini sebagai bentuk apresiasi, penghormatan dan "ngalap barokah" semangat para pejuang.

Lalu ada apa dengan masjid Al-Amin, hingga senjata militer dengan daya ledak tingkat tinggi ini berada tepat di bawahnya? Menjawab pertanyaan ini mungkin akan banyak asumsi. Boleh jadi para aktivis masjid Al-Amin jaman dulu dianggap terlalu berbahaya bagi penjajah Belanda. 

Warga Sagarahiang yang 100% muslim ini tentu memandang perjuangan melawan hegemoni asing ini bukan hanya sekedar membela tanah air. Lebih dari itu, mereka mempertaruhkan agama sebagai landasan keselamatan dunia dan akhirat. Karena demikian halnya para penjajah pun datang ke negeri kita tidak semata ingin mengeruk kekayaan alam Nusantara melainkan juga sambil menyebarkan agama mereka. Sebagai mana kita mengenal tiga semangat penjajah itu dengan istilah Gold, Glory dan Gospel.

Dan akhirnya dengan kejadian ini, saya berharap semoga berdampak positif juga pada perjuangan warga Sagarahiang jaman now dalam membangun masjid Al-Amin ini. Berita ditemukan bom ini sedang booming, hingga menjadi magnet tersendiri bagi insan media, baik media cetak, media online digital maupun media mainstream televisi. 

Dan semoga "bom" ini mengundang lebih banyak pejuang yang ingin mewakafkan hartanya untuk perjuangan membangun masjid Al-Amin Sagarahiang. Karena di manapun Anda berada, tetap bisa berbagi ke sini. Boleh via transfer ke rekening BJB atas nama Panitia Pembangunan Masjid Al-Amin nomor: 0116528711100

Sekian, semoga bermanfaat.

Ini cuplikan video kejadian yang berkaitan dengan eksekusi bom pada hari Senin, 5 Juli 2021:


Posting Komentar untuk "Bom 100 Kilogram Diarahkan Penjajah, Ada Apa Dengan Masjid Al-Amin Sagarahiang?"