Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syukur Kamu Banyak Alasan Untuk Ini

Syukur Kamu Banyak Alasan Untuk Ini


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُه . بِسْـــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَاَصْحَبِهٖ اَجْمَعِيْنَ

Minggu lalu, saya berkoar-koar di medsos teman-teman perihal kegiatan rutin Pansaga 45. Untuk menghadirkan mereka sudah berbagai cara saya coba. Mulai dari pengumuman tertulis di WA Grup, Broadcast jaringan WA pribadi, hingga memposting photo, dll. Namun hasil belum maksimal. Seorang teman yang berprofesi pedagang memiliki kebiasaan unik. Dia akan datang kalau sudah ada photo kegiatan bersama yang uptodate saat itu juga. Jadi, kalau belum ada visualisasi wujud berupa photo dia tidak akan pernah datang. Pokoknya harus ‘Ainul Yaqin, valid hadir!

Namun anehnya sudah bermunculan photo di grup, dia tidak hadir juga. Kesimpulan sementara, boleh jadi dia ketiduran karena capek berdagang seharian. Terlebih dalam kondisi pandemi yang kurang bersahabat terhadap omset penjualan. Tapi boleh juga ada alasan lainnya yang menyebabkan dia tak hadir pada Pansaga 45. Misalnya saja anak rewel, atau sinyal internet yang tidak mendukung sehingga informasi tidak sampai kepadanya. Untuk mengetahui apa itu Pansaga 45 silakan cek di sini

Dan pada detik-detik selanjutnya, misteri itu pun terjawab. Adalah kiriman photo luka di kaki yang menganga. Sejurus kemudian pertanyaan bertubi-tubi dari member grup menanyakan apa penyebab luka tersebut. Walhasil, diketahui dia baru saja kecelakaan. Terjatuh dari motor. Inna lillahi

Pada hari berikutnya saya pun bertemu secara langsung dengannya dalam kondisi kaki belum pulih sempurna. Menariknya, dia bercerita tetap dengan nada bersemangat dan berapi-api seperti biasanya. Diantara poin penting pembicaraan yang saat kemudian adalah kata “untung”. Masyaa Allah, celaka saja masih untung. Itulah salah satu filosofi Urang Sunda, selalu ada untung. “Untung yang kena Cuma kaki, untung pake helm, untung tidak ada kendaraan cepat yang menghantam”. Dan untung-untung lainnya yang menggambarkan bahwa selalu ada hikmah di balik musibah. Alhamdulillah.

Dan kalimat hamdalah pun terus mengalir dari mulut kami. Segala puji hanya bagi Allah Tuhan yang memelihara semesta alam. Sebagaimana kita ketahui dari penjelasan para ulama bahwa “Sebaik-baik do’a adalah Alhamdulillah”. Kata Alhamdulillah itu kalau lihat diterjemahannya segala puji hanya bagi Allah. Lalu, kenapa kalimat tersebut disebut do’a yang terbaik. Di mana letak do’anya?

Oke, untuk menjawabnya saya akan sampaikan penjelasan ulama. Salah satunya yang dijelaskan oleh Habib Novel Alaydrus dalam kajian khusus. Secara sederhana beliau mengumpamakan, suatu hari ada seorang yang kaya dan dermawan berbagi rezeki kepada tetangganya. Nah, rupanya tetangga ini adalah orang yang sangat beradab. Dia sangat tahu cara berterima kasih kepada sang dermawan. Dan ini berlangsung setiap saat ketika orang kaya itu berbagi.

Sikap baik tetangga ini lantas membuat hati orang kaya terrenyuh. Sehingga setiap kali orang kaya ini mendapatkan rezeki, dia selalu ingat kepada tetangganya yang pandai berterima kasih itu. Walhasil, tetangga ini masuk dalam database orang yang disukai. Dan secara otomatis, meskipun dia tidak meminta-minta, tetap diingat dan sering diberi hadiah (kiriman) oleh orang yang kaya tersebut.

Begitulah penjelasan singkat baik kalimat hamdalah adalah sebaik-baik doa. Kita tahu hamdalah itu berisi pujian. Pokoknya segala sesuatu yang bentuknya pujian, hakikatnya hak Allah, milik Allah. Ketika kita memuji seseorang karena kecerdasannya, maka sejatinya yang memberi dia kecerdasan hanyalah Allah. Saat kita memuji seseorang karena ketampanannya, juga Allah yang membuat dia tampan.

Begitupun dengan kekayaan, jabatan, kebaikan hati, dan sebagainya. Hakikatnya hanyalah titipan atau pemberian dari Allah Swt. Sehingga yang pantas dipuji hanyalah. Allah. Sedangkan Allah Asyakur, Maha Berterima Kasih akan memberikan rezeki kepada semua hamba-hamba-Nya. Lebih-lebih lagi kepada yang memujinya atau pandai bersyukur kepada-Nya.

Dan penting satu hal yang sedang kita alami saat ini, yaitu pandemi. Jangan sampai kondisi pandemi ini membuat kita abai terhadap rasa syukur kepada Allah. Kenapa? Karena boleh jadi dibalik pandemi ini pun ada banyak hikmah yang belum terungkap. Mari bersama kita belajar untuk menghapus keluh kesah menghadapi musibah. Karena logika sederhananya adalah pandemi ini baru berlangsung dua tahun jalan. Sedangkan kondisi normal yang kita alami sejak lahir jauh lebih lama dari musim covid ini. Hitung saja, lebih banyak usia (waktu) yang harus kita syukuri atau terus berprasangka buruk karena pandemi?

Oke, semoga bermanfaat. Salam sehat. Jangan lupa bahagia dan mari kita bermujahadah, berusaha semaksimal mungkin mencari 1001 alasan untuk selalu bisa bersyukur kepada Allah Swt. atas segala nikmatnya. Dan bagi Anda yang mau menambah gizi rasa syukur ini, boleh dengan berbagi demi pembangunan rumah Allah Masjid Al-Amin Sagarahiang, Kuningan. Boleh juga ditransfer ke rekening BJB (Bank Jabar Banten) nomor 0116528711100 atas nama Panitia Pembangunan Masjid Al-Amin. Sekian.


Inilah salah satu video kegiatan pembangunan masjid Al-Amin:

2 komentar untuk "Syukur Kamu Banyak Alasan Untuk Ini"

  1. Balasan
    1. alhamdulillah. saya masih terus belajar untuk merangkai kata bu, hehehe

      Hapus